Seorang ibu yang baik tentu akan mempersiapkan sejak dini masa prakehamilannya. Oleh karenanya, saat suami dan istri telah memutuskan untuk segera memiliki anak, perlu disiapkan dengan baik bahkan sebelum terjadinya proses pembuahan. Pada masa persiapan ini perlu dilakukan pada 3-6 bulan sebelum terjadinya konsepsi (pembuahan sel telur dan sperma).
Sebelum mengalami masa kehamilan, persiapan fisik suami dan istri juga perlu diperhatikan. Persiapan ini diperlukan untuk mendukung terciptanya proses kehamilan yang sehat sehingga menghasilkan keturunan yang berkualitas seperti yang didambakan oleh semua orang. Oleh karena itu, paling tidak ada 2 hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan masa prakehamilan, yaitu tingkat kesuburan sel telur dan sperma suami istri serta kesehatan calon ibu yang akan mengandung.
ilustrasi foto via flickr.com |
Persiapan yang Perlu Dilakukan pada Masa Prakehamilan
Kesehatan dan kesuburan ibu akan sangat berpengaruh pada janin yang dikandung. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa persiapan pada masa prakehamilan. Diantaranya adalah sebagai berikut:Menjaga pola hidup sehat
Sebagai upaya untuk menjaga kesuburan, sebaiknya seorang suami dan istri memperhatikan pola hidup sehat serta asupan nutrisi yang dikonsumsi. Dengan memperhatikan pola hidup sehat serta asupan nutrisi ini, akan sangat berguna sebagai persiapan kehamilan yang sehat.Selain itu, hal yang wajib dihindari oleh suami dan istri, terutama sang istri, adalah kebiasaan merokok. Kenapa rokok sebaiknya dihindari oleh seorang ibu yang merencanakan kehamilan? Hal ini karena zat yang terkandung didalam rokok dapat menyebabkan kemandulan dan keguguran. Zat itu antara lain karbon monoksida (CO), sianida dan nikotin. Zat-zat tersebut juga dapat menyebabkan janin yang ada didalam kandungan kekurangan Oksigen (O2) yang bisa menyebabkan cacat pada bayi ketika dilahirkan.
Hindari pula minuman yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan kesuburan sel telur menjadi terganggu. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan bayi mengalami keterbelakangan mental.
Terkait makanan yang dikonsumsi, usahakan agar memilih makanan yang masih segar. Kemudian olahlah dengan baik supaya gizi yang terkandung didalamnya tidak rusak. Hindari makanan yang berada dalam kemasan yang berpengawet. Oleh karena itu, bagi ibu yang akan hamil maupun yang sudah hamil, harap mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein, mineral, asam lemak esensial serta vitamin. Jumlah kalori juga perlu diperhatikan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Selain makanan, hal yang tak kalah penting yang wajib dilakukan oleh calon ibu hamil adalah olahraga yang teratur. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah jogging, bersepeda, renang, senam dan lain-lain. Bagi suami, olahraga juga merupakan hal penting yang wajib dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang berkualitas. Karena menurut penelitian yang dilakukan di Cordoba University, menemukan bahwa seorang pria yang aktif secara fisik, maka akan memiliki hormon yang lebih baik dan memiliki organ reproduksi yang lebih sehat dibanding pria yang tidak aktif.
Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan secara rutin
Persiapan kedua yang perlu dilakukan oleh pasangan sebelum menginjak masa kehamilan adalah memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter atau bidan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit dalam tubuh yang bisa mempengaruhi calon janin nantinya.Terkait dengan pemeriksaan prakehamilan ini, biasanya seorang dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan virus rubella, varicella zoster, sitomegalovirus, atau herpes simplex genitalia. Selain itu biasanya juga dilakukan test hepatitis, virus HIV, taksoplasmosis, penyakit seksual menular (PSM), penyakit akibat kurang zat-zat tertentu serta pemeriksaan alat reproduksi pasangan.
Selain itu perlu diperiksa juga golongan dan rhesus darah. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mengantisipasi adanya perbedaan darah serta rhesus darah ibu dan bayi. Perbedaan ini terkadang beresiko pada keselamatan janin yang dikandung nanti.
Istirahat yang cukup
Pasangan yang akan merencanakan kehamilan perlu melakukan istirahat yang cukup dan berkualitas. Usahakan agar bisa tidur selama 7-8 jam setiap hari. Istirahat yang cukup pada seorang wanita dapat menyeimbangkan hormon leptin yang berpengaruh terhadap infertilitas seorang wanita.Menjaga keharmonisan keluarga
Ketidakharmonisan hubungan dalam satu keluarga bisa menyebabkan munculnya stres yang biasanya akan berpengaruh pada proses pembuahan, pertumbuhan janin saat kehamilan, proses melahirkan serta menyusui. Oleh karenanya, sebaiknya pasangan suami dan istri tetap menjaga hubungan agar tetap harmonis, serta menghindari pertengkaran yang bisa menyebabkan stres.Dukungan dan perhatian suami terhadap istri juga sangat dibutuhkan, baik pada saat prakehamilan maupun pada masa kehamilan. Dukungan suami kepada istri diharapkan agar bisa menumbuhkan rasa percaya diri sang istri, sehingga mentalnya akan cukup kuat ketika menghadapi masa kehamilan.
EmoticonEmoticon